KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas berkat limpahan rahmat- Nya lah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program DIII
Kebidanan poltekkkes kemenkes padang
dengan judul “PENDARAHAN DILUAR HAID ”.
Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari
berbagai kendala namun berkat dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral
maupun material sehingga sedikit demi sedikit kendala tesebut dapat diatasi
dengan baik. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih sebanyak-
banyaknya kepada dosen pembimbing yang telah membimbing penulis guna
penyempurnaan dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan
pahala yang setimpal atas bantuan dan jasa- jasanya dan proposal ini dapat
bemamfaat bagi penulis dan rekan- rekan mahasiswa.
Padang,
30 Agustus 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I. PENDAHULUAN ……………………….......................
A.
Latar Belakang Masalah……………………………….
B.
Rumusan Masalah……………………………………..
C.
Tujuan Penelitian………………………………………
D.
Mamfaat Penalitian…………………………………….
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………
1.POLIP…………
1.1
Pengertian
1.2
Tanda-tanda
dan gejala
1.3
Penatalaksanaan
B.
Tinjauan Umum Tentang
Pengetahuan……………..
C.
Tinjauan Konsep keluarga
Berencana……………….
D.
Tinjauan Konsep Tentang
Kontrasepsi………………
E.
Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi
Suntik……….
BAB
IIl. METODE PENELITIAN……………………………….
A.
Jenis Penelitian…………………………………………
B.
Lokasi dan Waktu
Penelitian………………………….
C.
Populasi dan Sampel…………………………………..
D.
Metode Pengumpulan Data……………………………
E.
Pengelolaan dan Penyajian
Data…………………….
F.
Analisis Data…………………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Pada organ genetalia khususnya wanita, sering kali
terjadi berbagai masalah. Dari yang ringan dan mudah diatasi, sampai yang susah
dan bersifat membahayakan. Terkadang juga terjadi peradangan hingga perdarahan
pada organ genetalia wanita.
Ada
beberapa penyebab perdarahan di luar haid yaitu salah satunya pada ulkus
porsio. Pada ulkus porsio bisa menjadi penyebab perdarahan, karena tejadi luka atau
robekan pada porsio. Perdarahan pada ulkus porsio dapat terjadi kegawat
daruratan karena dapat menyebabkan infeksi. Luka atau robekan pada ulkus porsio
sering disebabkan oleh pemasangan IUD dalam jangka waktu lama.
Terjadinya
perdarahan akibat ulkus posio hanya bisa ditentukan dengan dilakukannya
pemeriksaan dalam atau VT.
Penanganan perdarahan pada ulkus porsio
tidak terlalu sulit. Namun jika tidak segera ditangani dapat terjadi infeksi.
Untuk mencegah terjadinya luka atau robekan pada ulkus porsio sebaiknya
dilakukan penggunaan yang tepat terhadap IUD.
Perdarahan bukan haid adalah perdarahan yang
terjadi dalam masa antara 2 haid. Ada dua macam perdarahan di luar haid yaitu
metroragia dan menometroragia
1.
Metroragia adalah perdarahan
dari vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid. Perdarahan
ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat
lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh.
2. Penyebabnya
adalah kelainan organik (polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma
serviks), kelainan fungsional dan penggunaan estrogen eksogen.
3.
Menoragia adalah Perdarahan
siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah darah kadang-kadang
cukup banyak.Penyebab dan pengobatan kasus ini sama dengan hipermenorea.
I.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
Latar Belakang diatas, maka rumusan masalahnya yaitu :
1.
Apakah yang dimaksud dengan
Perdarahan di luar haid?
2.
Apa sajakah yang termasuk
perdarahan diluar haid?
3.
Apakah yang dimaksud dengan
ulkus portio?
4.
Apa saja penyebab dari ulkus
portio?
5.
Bagaimanakah tanda dan
gejala ulkus portio?
6. Bagaimanakah penanganan Ulkus portio?
I.3
Manfaat Makalah
1. Dapat
mengetahui pengertian Perdarahan diluar haid dan jenis-jenis perdarahan diluar
haid.
2. Dapat mengetahui pengertian,penyebab, tanda
dan gejala serta penanganan dari ulkus portioBAB II
PEMBAHASAN
1. POLIP SERVIKS
I.1
Pengertian
Polip
serviks adalah tumor jinak yang ditemukan pada permukaan saluran leher rahim
yang dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang tidak teratur . memiliki
ukuran kecil, yaitu antara 1 hingga 2 cm namun ukuran polip dapat melebihi
ukuran rata-rata dan disebut polip serviks raksasa bila melebihi diameter 4 cm.
biasanya berbentuk gelembung-gelembung dengan tangkai yang kecil.
Polip
serviks adalah tumor jinak yang ditemukan pada permukaan saluran leher rahim.
Mereka dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang tidak teratur, tetapi lebih
sering mereka tidak menunjukkan gejala. Penyebab dari jenis kanker yang tidak
sepenuhnya dipahami oleh para ahli. Mungkin hasil dari infeksi atau dari
istilah atau peradangan kronis panjang, respon abnormal untuk peningkatan
tingkat estrogen, dan dalam kemacetan pembuluh darah di saluran leher rahim.
1.2 TANDA-TANDA DAN GEJALA
Tidak akan ada gejala untuk polip serviks tetapi
pada waktu penyakit ini akan ditandai oleh:
a.
Abnormal
pendarahan vagina yang terjadi antara periode menstruasi, setelah menopause,
setelah hubungan seksual, dan setelah douching.
b.
Menoragia keluarnya
lendir putih atau kuning sering disebut keputihan.
Gejala
utamanya adalah terjadinya perdarahan diluar haid yang warnanya lebih terang
dari darah haid. Terutama timbul setelah melakukan senggama (perdarahan paska
senggama=post coital bleeding=PCB). Perlu dipertimbangkn juga adanya kanker
leher rahim jika ditemukan PCB.
1.3 PENATALAKSANAAN
Mengobati polip serviks dapat dengan cara melakukan operasi sederhana, polip serviks dapat dihapus, polip akan memutar dan lembut dihapus selama operasi. Dalam satu metode, string bedah terpasang di sekitar alas dan menembak terputus dasar akan dihapus melalui elektrokauter atau pengobatan laser. Setelah operasi, pasien disarankan untuk mengambil di antibiotik bahkan jika tidak ada tanda-tanda infeksi. Beberapa polip serviks belum tentu kanker tetapi mereka masih dikirim ke laboratorium untuk analisa lebih lanjut. Selain itu, cukup mustahil untuk polip untuk tumbuh kembali tetapi ada insiden kambuh.
Mengobati polip serviks dapat dengan cara melakukan operasi sederhana, polip serviks dapat dihapus, polip akan memutar dan lembut dihapus selama operasi. Dalam satu metode, string bedah terpasang di sekitar alas dan menembak terputus dasar akan dihapus melalui elektrokauter atau pengobatan laser. Setelah operasi, pasien disarankan untuk mengambil di antibiotik bahkan jika tidak ada tanda-tanda infeksi. Beberapa polip serviks belum tentu kanker tetapi mereka masih dikirim ke laboratorium untuk analisa lebih lanjut. Selain itu, cukup mustahil untuk polip untuk tumbuh kembali tetapi ada insiden kambuh.
2
EROSI PORTIO
2.2 PENGERTIAN
Erosio portiones (EP) adalah suatu proses peradangan
atau suatu luka yang terjadi pada daerah portio serviks uteri (mulut rahim).
Penyebabnya bisa karena infeksi dengan kuman-kuman atau virus, bisa juga karena
rangsangan zat kimia/ alat tertentu, umumnya disebabkan oleh infeksi.Erosio
portio atau disebut juga dengan erosi serviks adalah hilangnya sebagian/
seluruh permukaan epitel squamous dari serrviks adalah hilangnya sebagian /
seluruh permukaan dan atau mulut serviks digantikan oleh jaringan yang mengalami
inflamasi dari kanalis serviks. Jaringan endoserviks ini berwarna merah dan
granuler, sehingga serviks akan tampak merah, erosi, dan terinfeksi.
Erosi serviks dapat menjadi tanda awal dari kanker
serviks. Erosi serviks dapat dibagi menjadi 3:
- Erosi ringan : meliputi ≤ 1/3 total area serviks
- Erosi sedang : meliputi 1/3 – 2/3 total area serviks
- Erosi berat : meliputi ³ 2/3 total area serviks
2.2 GEJALA
- Mayoritas tanpa gejala
- Perdarahan vagina abnormal (yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi) yang terjadi:
-
Setelah berhubungan seksual (post coital)
-
Diantara siklus menstruasi.
-
Disertai keluarnya cairan mukus yang jernih / kekuningan, dapat berbau jika disertai infeksi vagina.
2.3 PENATALAKSANAAN
- Memberikan albotyl di sekitar erosi pada portio
- Melakukan penatalaksanaan pemberian obat:
- Lyncopar 3x1 untuk infeksi berat yang
disebabkan oleh bakteri/ streptokokus pneumokokus stafilokokus dan infeksi
kulit dan jaringan lunak.
- Ferofort 1x1 berfungsi untuk mengobati
keputihan.
- Mefinal 3x1 berfungsi untuk menghilang rasa
sakit.
3.ULKUS PORTIO
3.1
PENGERTIAN
Ulkus portio adalah suatu
perdarahan dan luka yang terjadi pada
portio, biasanya berwana merah dengan batas yang tidak jelas pada ostium uteri eksternum (OUE), serta pengisikan mulut rahim yang disebabkan oleh karena
manipulasi atau keterpaparan oleh bendah yang dapat mengakibatkan menjadi
radang dan lama – lama menjadi infeksi.
3.2 TANDA-TANDA DAN GEJALA
1.
Adanya fluxus,
2.
Portio terlihat kemerahan dengan batas yang tidak jelas,
3.
Adanya kontak blooding,
4.
Portio teraba tidak rata,
5.
Pada perlukaan portio bisa tertutup cairan atau lendir,
6.
Berwujud gumpalan- gumpalan
seperti bunga kol,
7.
Dapat dengan mudah berdarah atau tidak.
8.
Sekret bercampur darah setelah bersenggama.
9.
Dapat menimbulkan pendarahan kontak atau metrrrhagia.
10. Portio uterus disekitar ostium uteri
eksternum tampah daerah kemerah- merahan
yang sulit dipisahkan secara jelas dan Epitel Portio.
11.
Sekret juga tidak dapat bercampur dengan nanah
12.
Pada ulkus sering di ketemukan ovula nobathii.
3.3 PENATALAKSANAAN
1. Membatasi
hubungan suami istri
Adanya
ulkus porsio membuat porsio mudah sekali berdarah setiap kali mengalami gesekan
sekecil apapun, sehingga sebaiknya koitus dihindari sampai ulkus sembuh.
2.Menjaga kebersihan
vagina.Bila kebesihan vagina tidak dijaga, maka akan dapat memperburuk kondisi
porsio, sebab akan semakin rentan terkena infeksi lainnya.
3.Lama pemakaian IUD
harus di perhatikan.
4.Gunakan obat keras seperti
AgNO3 10% atau Al Bothyl yang menyebabkan nekrose Epitel silinderis dengan
harapan bahwa kemudian diganti dengann Epitel gepeng berlapis banyak.
DAFTAR
PUSTAKA
Padjajaran,Universitas. 2003. Obstetri Patologi Edisi 2. Jakarta : EGC
Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo
http://www.ingateros.com/2011/03/ulkus-portio.html
http://ulkusportio.org/
http://www.cancerhelps.com/ulkus-portio.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar