CSE

Loading

Jumat, 10 Januari 2014

PLASENTA PREVIA

Makalah Plasenta Previa

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
Implantasi plasenta normalnya terletak di bagian fundus (bagian puncak atau atas rahim). Bisa agak ke kiri atau ke kanan sedikit, tetapi tidak sampai meluas ke bagian bawah apalagi menutupi jalan lahir. Patahan jalan lahir ini adalah ostium uteri internum, sedangkan dari luar dari arah vagina disebut ostium uteri eksternum.
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Plasenta previa merupakan salah satu penyebab utama perdarahan antepartum pada trimester ketiga.
Setelah persalinan terjadi beberapa perubahan penting diantaranya makin meningkatnya pembentukkan urin untuk mengurangi hemodilusi darah, terjadi penyerapan beberapa bahan tertentu melalui pembuluh darah vena sehingga terjadi peningkatan suhu badan sekitar 0,5 oC yang bukan merupakan keadaan patologis atau menyimpang pada hari pertama. Perlukaan karena persalinan merupakan tempat masuknya kuman kedalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi pada kala nifas. Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semua alat genitalia pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan melebihi 38 oC tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama dua hari.

 
1.2.   Rumusan masalah
Ø  Apa pengertian plasenta previa ?
Ø  Bagaimana jenis plasenta previa ?
Ø  Bagaimana gejala plasenta previa ?
Ø  Bagaimana diagnosis plasenta previa?
Ø  Bagaimana penyebab plasenta previa ?
Ø  Bagaimana mekanisme perdarahan plasenta previa?
Ø  Bagaimana komplikasi pada plasenta previa ?
Ø  Bagaimana penatalaksanaan pada plasenta previa ?
1.3.   Tujuan
Untuk mengetahui :
ü  Pengertian plasenta previa
ü  Jenis plasenta previa
ü  Gejala plasenta previa
ü  Diagnosis plasenta previa
ü  Penyebab plasenta previa
ü  Mekanisme perdarahan
ü  Komplikasi plasenta previa
ü  Penatalaksanaan plasenta previa
1.4.   Manfaat
1. Manfaat Bagi Masyarakat.
Meningkatkan kesadaran terhadap perlunya pengetahuan mengenai tanda-tanda bahaya dan usaha penanggulangan sehingga diharapkan dapat dicegah secara dini.
2. Manfaat Bagi Mahasiswa
Merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat untuk mendapatkan pengalaman nyata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PLASENTA PREVIA
Plasenta previa, perdarahan yang terjadi pada implantasi plasenta, yang menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
1.      Jenis
Menurut jenisnya, plasenta previa terbagi atas :
a.       Plasenta previa totalis. Plasenta yang menutupi ostium uteri internum seluruhnya pada pembukaan 4 cm. Plasenta sentralis adalah salah satu bentuk penutupan yang sentral plasenta sesuai atau identik dengan garis tengah ostium uteri internum
b.      Plasenta previa lateralis, bila menutupi ostium uteri internum sebagian pada pembukaan 4 cm.
c.       Plasenta previa marginalis, bila tepi plasenta berada pada tepi ostium uteri internum pada pembukaan 4 cm.
d.      Plasenta previa letak rendah, bila tepi plasenta masih dapat disentuh dengan jari, melalui ostium uteri internum pada pembukaaan 4 cm.
http://img.webmd.com/dtmcms/live/webmd/consumer_assets/site_images/articles/health_and_medical_reference/womens_health/understanding_placenta_previa_basics_Placenta_Previa.jpg
2.      Gejala
Gejala umum plasenta previa meliputi perdarahan tanpa rasa sakit. Kondisi ini terjadi pada saat pembentukan segmen bawah rahim, sehingga terdapat pergeseran dinding rahim dengan plasenta yang menimbulkan perdarahan. Bentuk perdarahan yang dialami sedikit tanpa menimbulkan gejala klinis atau banyak disertai gejala klinis pada ibu dan janin. Gejala klinis ibu bergantung pada keadaan umum dan jumlah darah yang hilang, yang bersifat sedikit demi sedikit atau dalam jumlah besar dalam waktu singkat; terjadi gejala kardiovaskuler dalam bentuk frekuensi nadi meningkat dan tekanan darah menurun, anemia disertai ujung jari dingin, perdarahan banyak dapat menimbulkan syok sampai kematian. Sedangkan gejala klinis janin meliputi bagian terndah belum masuk PAP atau terdapat kelainan letak, perdarahan yang menggangu sirkulasi retroplasenter yang menimbulkan asfiksia intrauterin sampai kematian janin, hemoglobin berkisar 5 gr% dapat menimbulkan kematian janin serta ibunya.
3.      Diagnosis
Dasar diagnosis gangguan ini meliputi adanya perdarahan tanpa rasa sakit ; keadaan umum setelah perdarahan tergantung pada keadaan umum sebelumnya, jumlah, kecepatan, dan lamanya perdarahan serta menimbulkan gejala klinis pada ibu dan janin; perut ibu lemas sehingga mudah meraba bagian terendah; terdapat kelainan letak atau  bagian terendah belum masuk PAP.
Pemeriksaan tambahan meliputi double set di meja operasi,dapat menentukan klasifikasi plasenta previa dengan memasukkan jari ke ostium uteri internum atau meraba forniks, atau melakukan pemeriksaan dengan ultra-sonografi.
4.      Penyebab Plasenta previa
a)      Gangguan kesuburan endometrium sehingga perlu perluasan implantasi :
v  Multiparitas dengan jarak hamil pendek
v  Beberapa kali menjalani seksio sesarea
v  Bekas dilatasi dan kuretase
v  Ibu dengan gizi rendah
v  Usia hamil pertama di atas usia 35 tahun
b)      Pelebaran implantasi plasenta yang terjadi pada kehamilan ganda yang memerlukan perluasan plasenta untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin karena endometrium kurang subur.
5.      Mekanisme Perdarahan
Gambaran skematis berikutnya menunjukkan bagaimana perdarahan pada plasenta previa dapat terjadi, karena sirkulasi retroplasentanya tetap berada di pembukaan serviks. Setiap gerakan yang akan membentuk segmen bawah rahim pada trimester ketiga yang menimbulkan pergeseran antara plasenta dan timbulnya pembukaan kanalis servikalis, maka terjadi perdarahan. Ciri khas plasenta previa adalah perdarahan yang tidak disertai rasa sakit. Oleh karena itu tidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam untuk menegakkan diagnosis, kecuali dilakukan di kamar operasi menjelang tindakan. Karena akan merusak keseimbangan bekuan darah dan akan menimbulkan perdarahan baru.
6.      Komplikasi Plasenta Previa
a.       Komplikasi pada ibu
Ø  Infeksi karena anemia
Ø  Robekan implantasi plasenta di bagian belakang segmen bawah rahim (dangerous plasenta previa)
Ø  Terjadi ruptur uteri karena susunan jaringan rapuh dan sulit diketahui
b.      Komplikasi pada janin
Ø  Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi
Ø  Mudah infeksi karena disertai daya tahan rendah
Ø  Asfiksia intrauterin sampai kematian.
7.      Penatalaksanaan
Dalam skema menghadapi plasenta previa dapat dilakukan tindakan oleh bidan yang menghadapinya dengan cara berikut :
1.      Pasang infus dengan cairan pengganti (  NaCl, Ringer Laktat, Glukosa)
2.      Jangan melakukan pemeriksaan dalam karena akan berakibat perdarahan tambah banyak
3.      Segera lakukan tindakan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang cukup untuk tindakan operasi dan sebagainya
Disamping itu bila terpaksa melakukan persalinan pada janin dalam keadaan prematuritas maka diperlukan asuhan neonatus di unit perawatan intensif. Dalam kasus yang sangat istimewa, misalnya prematuritas, dan setelah dilakukan pemeriksaan dalam di kamar operasi ternyata ditemukan plasenta previa marginalis, dapat dilakukan terapi “ memecah ketuban” untuk menghentikan perdarahan. Tekanan bagian terendah janin akan menekan plasenta previa sehinggga perdarahan terhenti. Tujuannya untuk menyelamatkan jiwa ibunya dari morbiditas serta mortalitas yang lebih tinggi.
Penanganan Ekspektif
Kriteria : - Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
 - Perdarahan sedikit
 - Belum ada tanda-tanda persalinan
 - Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih.
Rencana Penanganan :
1. Istirahat baring mutlak.
2. Infus D 5% dan elektrolit
3. Spasmolitik. tokolitik, plasentotrofik, roboransia.
4. Periksa Hb, HCT, COT, golongan darah.
5. Pemeriksaan USG.
6. Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin.
7. Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan pasien ditunggu
sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya penanganan secara aktif.
Penanganan aktif 
Kriteria
• umur kehamilan >/ = 37 minggu, BB janin >/ = 2500 gram.
• Perdarahan banyak 500 cc atau lebih.
• Ada tanda-tanda persalinan.
• Keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr%.
Untuk menentukan tindakan selanjutnya SC atau partus pervaginum,
dilakukan pemeriksaan dalam kamar operasi, infusi transfusi darah terpasang.
Partus per vaginam.
Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau lateralis pada multipara dan anak sudah meninggal atau prematur.
1. Jika pembukaan serviks sudah agak besar (4-5 cm), ketuban dipecah (amniotomi) jika his lemah, diberikan oksitosin drips.
2. Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan SC.
3. Tindakan versi Braxton-Hicks dengan pemberat untuk menghentikan perdarahan (kompresi atau tamponade bokong dan kepala janin terhadap plasenta) hanya dilakukan pada keadaan darurat, anak masih kecil atau sudah mati, dan tidak ada fasilitas untuk melakukan operasi.
TINJAUAN KASUS
FORMAT PENGKAJIAN PADA IBU HAMIL
A.     IDENTITAS/BIODATA
Nama                                       :Ny.Ayu
Umur                                       : 22 tahun
Suku / kebangsaan                  : Jawa / indonesia
Agama                                     : Islam
Pendidikan                              : SMA
Pekerjaan                                 : IRT
Alamat rumah                         : Medan Tuntungan
Telp                                         :  -
Nama suami                            : Tn.Dikki
Umur                                       : 23 tahun
Suku / kebangsaan                  : Jawa / indonesia
Agama                                     : Islam
Pendidikan                              : SMA
Pekerjaan                                 : Kary.Swasta
Alamat Rumah                        : Medan Tuntungan
Telp                                         :  -
B.     ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)
Pada tanggal                           : 21 Januari 2013                
 pukul                                      : 12 : 00 WIB
1.    Alasan kunjungan ini             : Os ingin memeriksakan kehamilannya
2.    Keluhan utama                       : Os datang dengan keluhan perdarahan pervagina
                                    dan nyeri perut sejak 2 hari yang lalu
3.    Riwayat menstruasi
         Menarche                          : Umur 13  Tahun
         Siklus                                : 7  hari
         Banyaknya                        : 3 x ganti duk
         Dismenorrhe                      : Tidak ada
         Teratur/tidak teratur          :Teratur
         Lamanya                           : 7 hari
         Konsentrasi darah                         : Cair
4.    Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu   : G : 2    P : 1    A : 0
         Pernah keguguran             : TIdak  Umur kehamilan   -  bulan  - kali
         Pernah dikuret                   : Tidak
         Keguguran terakhir                       : -
         Jarak antara kehamilan     : 1.5 tahun
         Pernah imunisasi TT         : Ya
         Komplikasi pada waktu hamil                  : Tidak ada
         Persalinan yang lalu dibantu oleh             : Bidan
         Tempat persalinan                                     : RSUD
         komplikasi persalinan pada waktu yang lalu    :Tidak ada
5.    Riwayat kehamilan ini
         HPHT                                : 5 – 4 – 2012
         TTP                                   : 12 – 1 – 2013
         Keluhan-keluhan pada Trimester I            : Tidak ada
     Trimester II                        : Tidak ada
     Trimester III          : Perdarahan Pervagina
         Imunisasi TT                     :Ya,bln ke 6 dan 7
         Kontrasepsi yang digunakan                     : Tidak ada
         Pergerakan anak pertama kali                   : 15 minggu
         Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam terakhir :  15   kali
         Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)
o   Rasa lelah                                                                     :
o   Mual dan muntah yang lama                                        : Tidak ada
o   Nyeri perut                                                                   : Ya,sejak 2 hari yang lalu
o   Panas, menggigil                                                           : Tidak ada
o   Sakit kepala berat/terus-menerus                                 : Tidak ada
o   Penglihatan kabur                                                        : Tidak ada
o   Rasa nyeri/panas waktu BAK                                      : Tidak ada
o   Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya              : Tidak ada
o   Pengeluaran cairan pervaginam                                   : Ada,pengeluaran darah
                                                                          segar dan kental
o   Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai          : Tidak ada
o   Oedema                                                     : Tidak ada
         Diet makan
Makanan sehari-hari                            : nasi,lauk dan sayur 3 x sehari
Perubahan makan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan dan lain-lain) :  Sama seperti sebelum hamil.
         Pola eliminasi                                            : Seperti sebelum hamil
         Aktivitas sehari-hari                                  : IRT
Pola istirahat dan tidur                        : Siang ± 2 jam         Malam ± 8 jam
Pekerjaan                                             :    -
         Imunisasi TT 1 pada tanggal         :5 – 10 – 2012                      
      TT 2 tanggal                                  :7 – 11 – 2012
         Kontrasepsi yang pernah digunakan      : Tidak ada
6.    Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita
         Jantung                                                      : Tidak ada
         Ginjal                                                        : Tidak ada
         Asma/ TBC Paru                                       : Tidak ada
         Hepatitis                                                    : Tidak ada
         D.M                                                           : Tidak ada
         Hipertensi                                                  : Tidak ada
         Epilepsy                                                    : Tidak ada
         HIV/AIDS                                                : Tidak ada
         Lain-lain                                                    :      –
7.    Riwayat penyakit keluarga
         Jantung                                          : Tidak ada
         Hipertensi                                      : Tidak ada
         D.M                                               : Tidak ada
         Asma                                             : Tidak ada
         Lain-lain                                        :     –
8.    Riwayat social
         Perkawinan                                   : Sah
         Status perkawinan                         : Kawin                      
 kawin                                                  :  1  kali
 Umur                                                   :18 tahun, dengan Suami umur :    19   tahun
Lamanya                                             :  4      tahun           Anak               :     1  orangKehamilan ini                                           : Direncanakan
C.    PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBJEKTIF )
1.    Status emosional     : Stabil           
2.    Tanda vital
         Tekanan darah       : 110 / 80  mmHg
         Denyut nadi            : 78   x/menit
         Pernafasan             : 22    x/menit
         Suhu                      : 36.  0c
         BB                         : 63  kg
         Lila                        : 24    cm
         TB                         : 155    cm
         BB sebelum hamil : 53   kg
3.    Muka
         Oedema                 : Tidak ada
         Conjungtiva          : Sedikit  pucat
         Sclera mata            : tidak  pucat
4.    Dada
         Simetris                                                     :  Ada
         Mamae                                                      :  Membesar
         Benjolan                                                    :  Tidak ada
         Striae                                                         : Ada
         Areola                                                       : Menghitam
         Putting susu                                              :  Menonjol
5.    Pinggang ( periksa ketuk : costro-vertrebrata-angel tenderness )
         Nyeri                                             : Tidak ada
6.    Ekstremitas
         Oedema tangan dan jari                            :  Tidak ada
         Oedema tibia, kaki                                    :  Tidak ada
         Betis merah / lembek / keras                     :  Tidak ada
         Varices tungkai                                         :  Tidak ada
         Reflex patella kanan                                 :  Ada
Kiri                                                                  :  Ada
7.    Abdomen
         Bekas luka                                                 : Tidak ada
         Pembesaran perut                                      : Sesuai usia kehamilan
         Bentuk perut                                             : Normal,membulat
         Oedema                                                     : Tidak  ada
         Acites                                                        : Tidak ada
Pemeriksaan Kebidanan
         Palpasi
o   Uterus                                                  : 3 jari dibawah px
o   Tinggi fundus uteri                                          : 37      cm
o   Letak                                                    : Normal
o   Presentasi                                             : Kepala
o   Punggung                                             : Kiri
o   TBBJ                                                    : 2900 gr
o   Posisi janin                                           : Normal
o   Kontraksi                                             : Ada  
o   Frekwensi                                             : 2 x/10 menit
o   Kekuatan                                              : Sedang
o   Palpasi supra pubik kandung kemih                 : Normal
    Auskultasi
DJJ                                                                  : 148   x/menit          
Tempat                                                            : Punggung kiri
Frekuensi                                                         : Teratur
8.    Genitalia
Inspeksi
           Vulva dan Vagina
-          Varices                                                       :  Tidak ada
-          Luka                                                           :  Tidak ada
-          Kemerahan                                                 :  Tidak ada
-          Nyeri                                                          :  Tidak ada
           Perineum
-          Bekas luka/luka perut                                :  Tidak ada
-          Lain-lain                                                     : Tidak ada
-          Bila ada                                                      :    –
D.   Pemeriksaan USG
Hasil :
         Letak kepala
         Janin tunggal
         DJJ ( + )
         Air ketuban cukup
         Plasenta : terletak dibawah ( plasenta previa parsialis)
         Usia kehamilan 37 minggu
II. Identfikasi Diagnosa, Masalah, dan Kebutuhan
Dx                               : Ibu GII PI Ao, usia kehamilan 37 minggu intra uterin, dengan    perdarahan plasenta previa
Dasar                           : Ibu mengatakan ini kehamilan kedua, dan ibu mengatakan bahwa keluar darah segar dari vagina sejak 2 hari yang lalu.
Masalah                       : Keluar darah per vaginam sejak 2 hari yang lalu
            Kebutuhan                  : 1. Informasikan pada ibu dan keluarga kalau persalinan nya tidak dapat dilakukan  secara normal, harus secara SC, dan harus rawat inap
2.Pasang infus dan monitoring DJJ
3. Melakukan rujukan
III.  Identifikasi Diagnosa Masalah potensial
      Syok hipovolemik
IV. Tindakan Segera
1.      Monitoring DJJ dan memasang infus
2.      Melakukan rujukan
V.  Perencanaan
1. Memantau DJJ dan memasang infus
2. Menginformasikan kepada ibu kalau ibu tidak bisa melahirkan normal,dan harus rawat inap
3. Melakukan rujukan
VI. Pelaksanaan
1.Bidan menginformasikan kepada ibu bahwa dia tidak bisa melahirkan secara normal
2. Bidan memantau DJJ dan memasang infus
3. Bidan melakukan rujukan
VII. Pelaksanaan
1.      Infus sudah terpasang
2.      DJJ dalam batas normal
3.      Ibu sudah dirujuk ke rumah sakit
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Plasenta previa, perdarahan yang terjadi pada implantasi plasenta, yang menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Dasar diagnosis gangguan ini meliputi adanya perdarahan tanpa rasa sakit ; keadaan umum setelah perdarahan tergantung pada keadaan umum sebelumnya, jumlah, kecepatan, dan lamanya perdarahan serta menimbulkan gejala klinis pada ibu dan janin; perut ibu lemas sehingga mudah meraba bagian terendah; terdapat kelainan letak atau  bagian terendah belum masuk PAP.
 Gejala klinis ibu bergantung pada keadaan umum dan jumlah darah yang hilang, yang bersifat sedikit demi sedikit atau dalam jumlah besar dalam waktu singkat; terjadi gejala kardiovaskuler dalam bentuk frekuensi nadi meningkat dan tekanan darah menurun, anemia disertai ujung jari dingin, perdarahan banyak dapat menimbulkan syok sampai kematian.
3.2. Saran
Ciri khas plasenta previa adalah perdarahan yang tidak disertai rasa sakit. Oleh karena itu tidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam untuk menegakkan diagnosis, kecuali dilakukan di kamar operasi menjelang tindakan. Karena akan merusak keseimbangan bekuan darah dan akan menimbulkan perdarahan baru.
Dalam skema menghadapi plasenta previa dapat dilakukan tindakan oleh bidan yang menghadapinya dengan cara berikut :
1.      Pasang infus dengan cairan pengganti (  NaCl, Ringer Laktat, Glukosa).
2.      Jangan melakukan pemeriksaan dalam karena akan berakibat perdarahan tambah banyak.
3.      Segera lakukan tindakan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang cukup untuk tindakan operasi dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo. S, Ilmu Kebidanan, Ed. III, cet.II, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1992,hal.365-376.
Mochtar. R, Sinopsis Obstetri I, Ed. II, Jakarta, EGG, 1989,hal.300-311.
Bagian Obstetri & Ginekologi Fak. Kedokteran Universitas Sumatera Utara/R.S Dr. Pringadi Medan, Pedoman Diagnosis dan Therapi Obstetri-Ginekologi R.S. Dr. Pringadi Medan, 1993, halo 6-10,
Bagian Obstetri & Ginekologi Fak.Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, Obstetri Patologi, Ed. 1984, Elstar Offset Bandung, halo 110-120.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar