MAKALAH
PENYULUHAN
“GIZI PADA IBU HAMIL DAN TANDA-TANDA
BAHAYA PADA KEHAMILAN”
OLEH:
MUTIA RAHMI NOVADILA NURTRESIA
NEPRIANTI PUTRI APRI SUSILO
Y
NOFITRI NELLA
ASTRI RAAFIAINI HASANAH
Tingkat:
IIB
D-III
KEBIDANAN PADANG
POLTEKKES
KEMENKES RI PADANG
2013-2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penulis ucapkan kepada Allah SWT, pengisi tempat tertinggi di hati, yang telah
memberikan kekuatan sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan dalam kurun
waktu yang telah ditetapkan.
Dalam makalah
ini, penulis membahas tentang “GIZI PADA IBU HAMIL DAN TANDA-TANDA BAHAYA
PADA KEHAMILAN ”
Ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang berpartisipasi dalam
penyelesaikan makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Terakhir, tentunya
pada penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh sebab
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan
kedepannya.
Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca sekalian.
Padang, Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG..........................................................................................
1.2
TUJUAN .........................................................................................................
1.3
RUMUSAN
MASALAH....................................................................................
BAB II ISI
2.1 Nutrisi Pada
Ibu Hamil.............................................................................................
2.2 Contoh Menu
Makanan Pada Ibu Hamil..................................................................
2.3 Tanda- tanda
bahaya pada Ibu Hamil .....................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil
pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil.
Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan
kuantiatasnya perlu ditingkatkan melalui pola makan yang baik dengan memilih
menu seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang
bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi
sebelum dan setelah hamil, agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu
pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil harus
mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk peertumbuhan dan
perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu hamil seperti
tambahan protein minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat
dan energi.
Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang
berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya.
Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada
mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Untuk
pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui
plasenta. Untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk dirinya
sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah
makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat
gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik. Selama hamil ibu
akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan janin yang
dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang
akan dilahirkannya
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama
hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya,
antara lain : anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara
normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature, perdarahan setelah persalinan, kurang gizi juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan
berat janin bayi lahir rendah
WHO melaporkan
bahwa setengah ibu hamil mengalami anemia, secara global 55% dimana secara
bermakna trimester III lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan dengan
trimester I dan II. Masalah ini disebabkan kurangnya defesiensi zat besi dengan
defisiensi zat gizi lainnya
Di negara yang
berkembang termasuk Indonesia masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian wanita. Tidak dapat
dipungkiri lagi dari masa kehamilan menjadi saat yang paling berbahaya bagi
wanita dalam hidupnya
Di Indonesia
prevalensi anemia tahun 1970-an, wanita hamil sekitar 46,5-70% pada Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992 dengan angka anemia ibu hamil sebesar
63,5% sedangkan data SKRT turun menjadi 50,9%. Pada tahun 1999 didapatkan
anemia gizi pada ibu hamil sebesar 39,5%, tahun 2001, didapatkan anemia zat
gizi pada ibu hamil mencapai 40,1%, banyak faktor yang terkait dengan status
anemia ibu hamil yaitu status sosial ekonomi, serta perolehan tablet zat besi
(Fe)
Di Sumatera Utara tahun 2001 terdapat 77,9% ibu hamil yang tidak memenuhi asupan gizi yang benar terutama dalam mengkonsumsi zat besi (Fe), sehingga menyebabkan ibu menderita anemia
Selain itu di daerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 33%. Secara umum penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil ini adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat gizi yang dianjurkan. Jarak kehamilan dan persalinan yang berdekatan dengan ibu hamil dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah, sehingga menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan si ibu selama kehamilannya.
Di Sumatera Utara tahun 2001 terdapat 77,9% ibu hamil yang tidak memenuhi asupan gizi yang benar terutama dalam mengkonsumsi zat besi (Fe), sehingga menyebabkan ibu menderita anemia
Selain itu di daerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 33%. Secara umum penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil ini adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat gizi yang dianjurkan. Jarak kehamilan dan persalinan yang berdekatan dengan ibu hamil dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah, sehingga menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan si ibu selama kehamilannya.
1.2
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu
tentang gizi pada saat kehamilan
2. Untuk
mengetahui pengetahuan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada saat
kehamilan
3. Untuk
mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor dan dampak kekurangan gizi pada ibu
hamil
4. Untuk
mengetahui pengetahuan ibu tentang menu atau makanan yang harus dikonsumsi pada
saat hamil.
5. Untuk mengetahui
Tanda-Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil
BAB II
ISI
2.1
Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan. Pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan
yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat,
tumbuh kembang dan produktif. Olehkarena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi
anekaragam makanan, kecuali bayi umur 1-4 bulan yang cukup mengkonsumsi air
susu ibu (ASI) saja. Bagi bayi umur 1-4 bulan, ASI merupakan satu-satunya
makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang bayi secara wajar dan
sehat.
Makan maakanan yang beranekaragam
sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama pada ibu hamil. Makanan yang beranekaragam
yaitu makanan yang banyak mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan baik
kualitas maupun kuantitasnya. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan saah
satu zat gizi pada jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi serupa
dari makanan yang lain, sehingga makanan yang beranekaragam akan menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi
ibu hamil serta janin yang ada dalam kandungannya.
2.2
Makanan dan Gizi Seimbang bagi Ibu hamil
Makanan dan Gizi seimbang merupakan
makan yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga,
protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama ibu hamil, namun tidak smua
kebutuhan nutrisi meningkat secara propesional.
Pada dasarnya menu makanan pada ibu
hamil tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan
tidak ada kesulitan dalm pengaturan menu selama hamil. Selama hamil, calon ibu
memerlukan lebih banyak zat-zat gizi pada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil di butuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila
makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga
ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain
(Purwita Sari, 2009).
Demikian pula bila makan ibu kurang,
tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa
sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini akan mengakibatkan abortus, BBLR,
bayi lahir prematur atau bahkan bayi yang lahir akan meninggal dunia. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, pendarahan, infeksi, dan
kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya makanan yang
berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar,
dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi ( keeracunan kehamilan ).
Dan bila makan ibu kurang, kemudian di perbaiki setelah bayi lahir kekurangan
yang di alami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya di perbaiki.
Makamam ibu sebelum dan selama
kehamilan berperan penting dalam ketersediaan asam lemak esensial pada simpanan
jaringan lemak ibu. Jenis asam lemak seperti :
1. Asam lemak Omega 3, yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri
dari eikosapentaenoat (EPA) dan asam dekosahektaenoat (DHA). Asm lemak Omega 3
pada ibu hamil dan menyusui ini berfungsi mempengaruhi membran sel-sel syaraf,
mempengaruhi fungsi otak untuk pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan fetus,
mencegah asterosklerosis dan penyakait jantung koroner serta penyembuahan
penyakit nefritis dan arthritis.
2. Asam lemak omega 6, yaitu asam lemak linolat (LNA), yang
didalam tubuh dikonversi menjadi asam lemak arakidonat yang berfungsi untuk
membantu pertumbuhan dan janin bayi serta kseehatan kulit ibu, janin dan bayi.
Dasar perlunya gizi seimbang bagi
ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada
ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi tubuh.
Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan
kuantitasnya di tingkatkan melalui pola makan dengan kebiasaan makan yang baik,
pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah menu seimbang dengan
jenis bevariasi.
WHO mengatakan kehamilan ibu harus
menyediakan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan anak dan dirinya. Kebutuhan
nutrisi pada ibu hamil banyak mendapat perhatian dari berbagai komite di
seluruh negara. Di negara berkembang termasuk indonesia masalah gizi masih
merupakan masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian ibu
tidak dapat di pungkiri lagi dari masa kehamilan meenjadi saat yang paling
berbahaya dalam hidupnya
Di daerah pedesaan banyak ibu hamil
dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 23% secara umum penyebab kurang
gizi pada ibu hamil tersebut adalah menkonsumsi makanan yang tidak terpenuhi
oleh syarat gizi yang di anjurkan, dengan adanya jarak kehamilan dan persalinan
yang berdekatan pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan serta pengetahuan yang
kurang akan menyebabkan tingkat kematian pada ibu meenjadi tinggi .
Untuk menjaga keseimbangan gizi pada
ibu hamil dalam mengatur asupan atau menu makanan ada hal-hal yang perlu di
perhatikan selama hamil misalnya :
1. Menghindari
mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, serta makanan yang
sudah tidak segar
2. Ibu
hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang ada
dalam kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik
3. Hidangan
yang tersusundari bahan makanan bergizi
4. Mengunakan
anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan membeli dan memilih
makanan yang segar dan bergizi
5. Mengurangi
bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kool, kubis dan
lain-lain
6. Menghindari
merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan laiin-lain.
Menu makanan untuk ibu hamil
Pada dasarnya tidak banyak berbeda
dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan dalam pengaturan
menu makanan selama hamil.
2.3 CONTOH MENU SEHARI PADA IBU HAMIL
BAHAN MAKANAN
|
PORSI
HIDANGAN SEHARI
|
JENIS
HIDANGAN
|
Nasi
|
5 + 1 porsi
|
Makanan pagi : nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan
ikan/daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50gram), sayur
1 mangkuk
|
Sayuran
|
3 mangkuk
|
|
Buah
|
4 potong
|
|
Tempe
|
3 potong
|
dan buah 1 potong sedang.
Makan selingan : susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan siang : nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur
dan buah sama dengan pagi.
|
Daging
|
3 potong
|
|
Susu
|
2 gelas
|
|
Minyak
|
5 sendok teh
|
|
Gula
|
D. sendok
makan
|
Makan selingan : susu 1 gelas dan buah 1 potong
Makan malam : nasi 2,5 porsi (250 gram), dengan lauk,
sayur dan buah sama dengan pagi/siang.
Makan selingan : susu 1 gelas
|
2.4
Nutrisi Pada Ibu Hamil
Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil
karena berfungsi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu,
kebutuhan akan zat makanan harus selalu terpenuhi didalam tubuh ibu hamil
karena janin memerlukan gizi untuk perkembangannya.
Menurut Dr. Tina Wardani Wisesa, kehamilan
sangatlah memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan perempuan karena
dapat mempengaruhi kondisi fisiologis dan kejiwaan. Dijelaskan, dalam masa kini
akan terjadi penurunan nafsu makan akibat faktor fisik maupun pisikis sering
muncul diawal kehamilan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya ibu makan
dalam jumlah kecil tetapi sering.
Makanan yang dimakan hendaknya tidak
kekurangan dan juga kelebihan. Namun, yang pasti haruslah banyak mengandung
gizi dan cukup mengandung vitamin dan minralyang banyak diperlukan didalam
tubuh ibu hamil. Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah memasuki
kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung
sangat cepat dan berat badan ibu pun naik turun denagan cepat. Pada dua bulan
terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat cepat, karena pada periode ini
bayi memerlukan gizi untuk pengembangan otak dan jaringan syaraf.
Hal yang harus diperhatikan, meskipun nafsu
makan meningkat yaitu tetap berpegang pada pola makan dengan gizi seimbang
dengan menghindari makanan yang berkalori tinggi. Ada beberapa jenis makanan
yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena kemungkinan membawa bibit penyakit
atau parasit tertentu yangg bisa membahayakan janin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu:
1.
Ibu harus makan teratur tiga kali
sehari.
2.
Hidangan harus tersusun dari bahan
makanan bergizi yang terdiri : makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan
buah-buahan dan diusahan minum susu 1 gelas setiap hari.
3.
Menggunakan aneka ragam makanan yang
ada.
4.
Memilih berbagai macam bahan makanan
yang segar.
Kegunaan makanan pada ibu hamil
1) Untuk
pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
2) Untuk
mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan untuk sang ibu sendiri
3) Agar
luka-luka persalinan cepat sembuh
4) Guna
untuk mengadakan cadangan untuk masa laktasi.
2.5
Faktor
yang mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
1.
Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yang
dibutuhkan akan lebih banyak
2.
Berat
badan
Berat badan lebih atau kurang dari berat badan
rata-rata untuk umur terteentu, merupakan faktor yang dapat menentukan jumlah
zat makanan yang harus di cukupi selama hamil.
3.
Suhu
lingkungan
Suhu tubuh di pertahankan pada 36,5-37°c yang
digunakan untuk metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan
lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang di perlukan.
4.
Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang
zat Gizi dalam makanan
Perencanaan dan
penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa mempunyai peranan yang penting.
Faktor yang mempengaruhi perencanan dan penyusunan makanan yang sehat dan
seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan keluarga dalam membeli makanan serta
pengetahuan tentang gizi. Dengan demikain, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien
dalam menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari.
5.
Kebiasaan
dan pandangan wanita terhadap makanan
Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih
memperhatikan keeluarga dari pada saat ibu hamil. ibu hamil sebaiknya
memeriksakan kehamiannya minimal empat kali selama kehamilan.
6.
Aktivitas
Semakin banyak
aktivitas yang dilakukan maka semakain banyak energi yang di butuhkan oleh
tubuh.
7.
Status
kessehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan
energi tetap harus diperhatiakn.
8.
Status
ekonomi
Status ekonomi maupuun sosial mempengaruhi
terhadap pemilihan makanan
TRIMESTER PERTAMA
PADA USIA KEHAMILAN -3 BULAN
a) Merupakan
masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya
b) Pertumbuhan
janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin
belum banyak
c) Kebutuhan
gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita dewasa biasa
d) Diketahui
bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalh kurang nafsu makan, mual,
pusing, halusinasi, ingin makan yang aneh aneh, mual muntah dan lain-lain
e) Dalam
batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalahh makan berupa
makanan yang mudah dicerna dalam porsi sedikit tetapi sering
f) Bahan
makanan yang baik diberikan adalah makanan kering fdan segar seperti roti
panggang, biskuit dan sereal serta buah-buahan segar seperti sari buah.
TRIMESTER KEDUA
PADA USIA 4-6 BULAN DAN KETIGA PADA USIA 7-9 BULAN
a.
Pertumbuhan janin berlangsung cepat
pada masa ini
b.
50% dari penambahan BB terjadi pada
bulan keenam dan ketujuh
c.
Nafsu makan meningkat
d.
Pada masa ini penambahan zat gula
diperlukan untukk memelihara kesehatan yang baik.
2.6
Dampak
kekurangan gizi pada ibu hamil
Dampak yang akan terjadi jika ibu mengalami
kekurangan gizi saat hamil bisa menyebabkan seperti :
1.
Anemia
gizi besi
Kekurangn zat beesi banyak terdapat di
indonesia sehingga ibu hamil di anjurkan agar menkonsumsi tambahan zat besi
atau makan yang mengandung zat besi seperti hati ayam dan lain-lain
2.
Kenaikan
berat badan yangg rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata
kenaiakn berat badan selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan
berad badan hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tetapi, bedasarkan
perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata penambahan berat badan selama
kehamilan tidak terlalu mempengaruhi berat badan janin, kareena ada klanya ibu
yaang penambahan berat badannya cukup ternyata berar badan janinnya masih
berkurang dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya kurang selama
kehamilan tetapi janinnya sesuai.
3.
Ngidam dan mual muntah selama kehamilan (hiperemisis garvidarum)
Hipermisis Garvidarum meruupakan komplikasi dari
kehamilan yang menyyebabkan mual dan muntah yang terjadi secara terus menerus
sehingga menggangu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan, Ini
juga bisa menyeebabkan ibu pingsan dan lemah sehingga memerlukan penangan yang
khusus. Namun, biasanya emisis hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat
kebutuhan gizi janin belum terlalau besar.
2.7
Kebutuhan
Gizi pada ibu hamil
1.
Kebutuhan energy
Kebutuhan energi pada ibu hamil tergantung pada BB seblum
hamil dan pertambahan BB selama kehamilan, karena adanya peningkatan basal
metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat terutama pada trimester II dan
III. Direkomendasikan penambahan jumlah kalori sebesar 285-300 kalori perhari
dibanding saat tidak hamil. berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan
dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum
hamil.
Pada trimester I energi masih sedikit di butuhkan, pada
trimester II energi di butuhkan untuk penambahan darah, perkembangaan uterus,
pertumbuhan massa mammae atau payudara, dan penimbunan lemak. Sedangkan pada
trumester III energi di butuhkan untuk pertumbuhan janin dan plaseta.
2.
Protein
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin,
uterus, jaringan payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta persiapan
laktasi. 2/3 dari protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani
seperti daging, ikan, unggas, telur, kerang yang banyak memiliki nilai biologgi
tinggi serta sumber energi nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan.
Tambahan protein yang dipelukan selama kehamilan sebanyak12 gr/hari.
3.
Karbonhidrat
Karbonhidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori
yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama
dalam kandungan membutuhkan karbonhidrat sebagai sumber kalori utama. Selain
mengandung vitamin dan mineral, karbonhidrat juga meningkatkan asupan serat
serta untuk menceggah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan
wasir.
4.
Vitamin dan Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan
mineral dibanding sebelum hamil. ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak Cuma itu, tambbahan
zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk mmembantu proses metabolisme
energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam patotenat. Vitamin B6
dan vitamin B12 diperlukaan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah,
sedangkan vitamin B6 juga berperan penting dalam metabolissme asam amino.
Kebutuhhan vitamin A dan vitamin C juga meningkat selama
hamil. begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi.
Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan
zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat penting
untuk pertumbuhan metabolisme energi,disamping untuk meminimalkan peluang
terjadinya anemia, kebutuhan zat besi juga dua kali lipat dibandingkan saat
hamil.
Ada
beberapa vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan seperti :
1. Asam folat dan Vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi
untuk mencegah anemia megaloblastik serta mengurangi resiko defek tabung neural
jika dikonsumsi sebelum dan seelama 6 minggu kehamian.
2. Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam
amino dalam tubuh serta untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.
3. Vitamin C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat
mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna
untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan
pembuluh darah serta kebutuhan yang diperlukan 10 mg/harilebih tinggi dari ibu
tidak hamil.
4. Vitamin A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan,
pertumbuhan gigi, dan pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut
serta mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan dapat mngakibatkan cacat tulang
wajah, kepala dan otak serta jantung. Kebutuhan yang diperlukan 200 RE/hari
lebbih tinggi dari pada ibu tidak hamil.
5. Vitamin D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia,
membantu penyerapan kalsium dan fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi.
Banyak terdapat pada kuning telur dan susu.
6. Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan
jaringan dan integrasi sel darah merah, dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2
mg/hari.
7. Vitamin K bila
kekurangan dapat mengakibatkan gangguan pendarahan pada bayi.
8. Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan
tulang dan janin yang banyak terdapat pada produk susu, ikan ,kacang-kacangan,
tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau dengan jumlah konsumsi yang
dianjurkanpada ibu hamil sebanyak 900-1200 mg/hari.
9. Fosfor berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin
serta kennaikan metabolisme kalsium ibu.
10. Zat besi (Fe) diperlukan untuk mencegah terjadinya
anemia.
11. Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil
sebanyak 20 mg/hari
12. Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila
kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna dan jika berlebih warna dan
struktur gigi tidak normal.
13. Yodium dapat mengakibatkan kretinisme,jika kekurangan
terjadi kemudian perumbuhan anak akan terhambat dan dibutuhkan sebanyak 25
ug/hari.
14. Natrium memegang peranan penting dalam metabolisme air
dan bersifat mengikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan
cairan pada ibu hamil. natrium pada ibbu hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu
sehingga ibu hamil cenderung menderita edema.
Kebutuhan
makanan ibu hamil perhari
Jenis
makanan
|
Jumlah yang dibutuhkan
|
Jenis zat gizi
|
Sumber zat tenaga (karbonhidrat)
|
10 porsi nasi/pengganti
G. Sendok
makangula
4 sendok makan minyak goreng
|
karbonhidrat
|
Sumber zat pembangun dan mineral
|
7 porsi terdiri dari
2 potong ikan/daging @50gr
H. potong
tempe/tahu, @50-70 gr
1 porsi kacang hijau/merah
|
Protein dan vitamin
|
Sumber zat pengatur
|
7 porsi terdiri dari :
I. porsi
sayuran berwarna @ 100 gr
3 porsi buah-buhan @ 100 grm
|
Vitamin dan mineral
|
Suhu
|
2-3 gelas
|
Karbonhidrat, lemak, protein,
vitamin dan mineral
|
2.8
Tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu
hamil
1.
Berat badan
normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
2.
Postur
tegak, tungkai dan lengan lurus
3.
Pencernaan
nafsu makan baik
4.
Jantung
detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan usia
5.
Otot kenyal,
kuat, sedikit lemak dibawah kulit
6.
Syaraf
perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal serta mental stabil
7.
Vitalitas
umum, ketahanan baik, energik, cukup tidur dan penuh semangat
8.
Tungkai
kaki tidak bengkak, normal.
9.
Keadaan umum
Responsive dan gesit
10.
Rambut menkilat, kuat, tidak mudah
rontook, kulit kepala normal
11.
Kulit liciin, lembab dan seegar
12.
Muka dan leher warna sama, licin,
tampak sehat, segar
13.
Bibir licin, lembab, tidak pucat, tidak
bengkak
14.
Mulut tidak ada luka, selaput merah
15.
Ggusi merah normal, tidak ada
pendarahan
16.
Lidah merah norrmal. Licin tidak ada
luka
17.
Gigi tidak berlubang, tidak nyeri,
mengkilat, bersih, tidak ada pendarahan, lurus dagu normall
18.
Mata bersinar, bersih, konjungttiva
tidak pucat, tidak ada pendarahan
19.
Kelenjar tidak ada pendarahan dan
pembesaran
20.
Kuku keras dan kemerahan
2.9 Status Gizi Bagi Ibu Hamil
Status gizi pada ibu hamil pada waktu
pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.
Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini
di karenakan berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan bayi yang
normal juga.
Kekurangan asupan pada trimester 1 dapat
menyebabkan Hiperemisis garvidarum, kelahiran prematur, kematian janin,
kegugurandan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan pada trismeter II dan
III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan
Janin terganggu, berat badan bayi lahir
rendah. Selain itu, juga akan berakibat terjadi gangguan kekuatan rahim saat
persalinan dan pendarahan post partum.
Penambahan berat
badan status gizi ibu sebelum hamil
Katagori berat
(BMI)
|
Total kenaikan
BB (kg)
|
Penambahan
berat
|
|
TM
1 (kg)
|
TM 11 (kg)
|
||
Normal (BMI 19,8-26)
|
12,5-3
|
2,3
|
0,49
|
Kurus (BMI <19,8)
|
11,5-16
|
1,6
|
0,44
|
Lebih
|
7-11,6
|
0,9
|
0,3
|
Obesitas(BMI >19,8)
|
6
|
-
|
-
|
Tanda-tanda
bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya
Macam-macam tanda
bahaya kehamilan:
1. Sakit kepala yang
hebat
Sakit kepala yang
menetap dan tidak hilang dengan istirahat
2. Masalah
pengelihatan
Perubahan
pengelihatan mendadak (kabur)
3. Bengkak pada muka
dan tangan
Muncul pada wajah
dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, dan disertai dengan keluhan fisik
yang lain
4. Nyeri pada perut
yang hebat
Nyeri perut yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetapkan dan tidak hilang
setelah istirahat.
5. Gerakan janin
berkurang
Gerakan janin
sudah dirasakan oleh ibu pada kehamilan 10 minggu. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
6. Pendarahan
pervaginam
Tidak boleh ada
pendarahan dari vagina dalam kehamilan
Pada masa awal
sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami pendarahan yang sedikit atau
spooting disekitar waktu pertama terlambat haid. Pendarahan yang tidak normal
adalah merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai nyeri.
Gejala 6 tanda
bahaya :
- Sakit kepala yang hebat
Ibu akan menemukan bahwa pengelihatannya
menjadi kabur atau berbayang
- Masalah pengelihatan
Perubahan visual misalnya pandangan kabur atau
berbayang dan ibu akan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan suatu
tanda pre eklamsia.
- Bengkak pada muka dan tangan
Merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau
pre eklamsia
- Gerakan janin berkurang
Ibu merasa tidak ada gerakan janin dan detak
jantung janin tidak ada
- Pendarahan pervaginam
Merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak
selalu disertai dengan nyeri
- Nyeri perut yang terus-menerus yang tidak hilang dengan istirahat tapi tak ada pengeluaran dari vagina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar