CSE

Loading

Jumat, 10 Januari 2014

GIZI PADA IBU HAMIL



MAKALAH PENYULUHAN
GIZI PADA IBU HAMIL DAN TANDA-TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN”




OLEH:
MUTIA RAHMI                        NOVADILA NURTRESIA
NEPRIANTI                              PUTRI APRI SUSILO Y
NOFITRI NELLA ASTRI             RAAFIAINI HASANAH

Tingkat: IIB


D-III KEBIDANAN PADANG
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2013-2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, pengisi tempat tertinggi di hati, yang telah memberikan kekuatan sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan dalam kurun waktu yang telah ditetapkan.
Dalam makalah ini, penulis membahas tentang  GIZI PADA IBU HAMIL DAN TANDA-TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada  berbagai pihak yang berpartisipasi dalam penyelesaikan makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Terakhir, tentunya pada penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan kedepannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca sekalian.



Padang, Maret 2013

Penulis






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1               LATAR BELAKANG..........................................................................................
1.2               TUJUAN .........................................................................................................
1.3               RUMUSAN MASALAH....................................................................................
BAB II ISI
2.1 Nutrisi Pada Ibu Hamil.............................................................................................
2.2 Contoh Menu Makanan Pada Ibu Hamil..................................................................
2.3 Tanda- tanda bahaya pada Ibu Hamil .....................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
1.1               LATAR BELAKANG
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantiatasnya perlu ditingkatkan melalui pola makan yang baik dengan memilih menu seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil, agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil harus mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk peertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu hamil seperti tambahan  protein minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi.
Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik. Selama hamil ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan janin yang dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain : anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature, perdarahan setelah persalinan, kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi lahir rendah
WHO melaporkan bahwa setengah ibu hamil mengalami anemia, secara global 55% dimana secara bermakna trimester III lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan dengan trimester I dan II. Masalah ini disebabkan kurangnya defesiensi zat besi dengan defisiensi zat gizi lainnya
Di negara yang berkembang termasuk Indonesia masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian wanita. Tidak dapat dipungkiri lagi dari masa kehamilan menjadi saat yang paling berbahaya bagi wanita dalam hidupnya
Di Indonesia prevalensi anemia tahun 1970-an, wanita hamil sekitar 46,5-70% pada Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992 dengan angka anemia ibu hamil sebesar 63,5% sedangkan data SKRT turun menjadi 50,9%. Pada tahun 1999 didapatkan anemia gizi pada ibu hamil sebesar 39,5%, tahun 2001, didapatkan anemia zat gizi pada ibu hamil mencapai 40,1%, banyak faktor yang terkait dengan status anemia ibu hamil yaitu status sosial ekonomi, serta perolehan tablet zat besi (Fe)
Di Sumatera Utara tahun 2001 terdapat 77,9% ibu hamil yang tidak memenuhi asupan gizi yang benar terutama dalam mengkonsumsi zat besi (Fe), sehingga menyebabkan ibu menderita anemia
Selain itu di daerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 33%. Secara umum penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil ini adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat gizi yang dianjurkan. Jarak kehamilan dan persalinan yang berdekatan dengan ibu hamil dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah, sehingga menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan si ibu selama kehamilannya.

1.2               TUJUAN
1.       Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang gizi pada saat kehamilan
2.      Untuk mengetahui pengetahuan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada saat kehamilan
3.      Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor dan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
4.      Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang menu atau makanan yang harus dikonsumsi pada saat hamil.
5.      Untuk mengetahui Tanda-Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil





















BAB II
ISI
2.1 Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan.  Pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
 Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Olehkarena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan, kecuali bayi umur 1-4 bulan yang cukup mengkonsumsi air susu ibu (ASI) saja. Bagi bayi umur 1-4 bulan, ASI merupakan satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang bayi secara wajar dan sehat.
Makan maakanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama pada ibu hamil. Makanan yang beranekaragam yaitu makanan yang banyak mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan baik kualitas maupun kuantitasnya. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan saah satu zat  gizi pada jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain, sehingga makanan yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi ibu hamil serta janin yang ada dalam kandungannya.

2.2 Makanan dan Gizi Seimbang bagi Ibu hamil

Makanan dan Gizi seimbang merupakan makan yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama ibu hamil, namun tidak smua kebutuhan nutrisi meningkat secara propesional.
Pada dasarnya menu makanan pada ibu hamil tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalm pengaturan menu selama hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi pada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil di butuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain (Purwita Sari, 2009).
Demikian pula bila makan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini akan mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi yang lahir akan meninggal dunia. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, pendarahan, infeksi, dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya makanan yang berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi ( keeracunan kehamilan ). Dan bila makan ibu kurang, kemudian di perbaiki setelah bayi lahir kekurangan yang di alami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya di perbaiki.
Makamam ibu sebelum dan selama kehamilan berperan penting dalam ketersediaan asam lemak esensial pada simpanan jaringan lemak ibu. Jenis asam lemak seperti :
1.     Asam lemak Omega 3, yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri dari eikosapentaenoat (EPA) dan asam dekosahektaenoat (DHA). Asm lemak Omega 3 pada ibu hamil dan menyusui ini berfungsi mempengaruhi membran sel-sel syaraf, mempengaruhi fungsi otak untuk pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan fetus, mencegah asterosklerosis dan penyakait jantung koroner serta penyembuahan penyakit nefritis dan arthritis.
2.     Asam lemak omega 6, yaitu asam lemak linolat (LNA), yang didalam tubuh dikonversi menjadi asam lemak arakidonat yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan janin bayi serta kseehatan kulit ibu, janin dan bayi.
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi tubuh. Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantitasnya di tingkatkan melalui pola makan dengan kebiasaan makan yang baik, pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah menu seimbang dengan jenis bevariasi.
WHO mengatakan kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan anak dan dirinya. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil banyak mendapat perhatian dari berbagai komite di seluruh negara. Di negara berkembang termasuk indonesia masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian ibu tidak dapat di pungkiri lagi dari masa kehamilan meenjadi saat yang paling berbahaya dalam hidupnya
Di daerah pedesaan banyak ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 23% secara umum penyebab kurang gizi pada ibu hamil tersebut adalah menkonsumsi makanan yang tidak terpenuhi oleh syarat gizi yang di anjurkan, dengan adanya jarak kehamilan dan persalinan yang berdekatan pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan serta pengetahuan yang kurang akan menyebabkan tingkat kematian pada ibu meenjadi tinggi .
Untuk menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil dalam mengatur asupan atau menu makanan ada hal-hal yang perlu di perhatikan selama hamil misalnya :
1.      Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, serta makanan yang sudah tidak segar
2.      Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang ada dalam  kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik
3.      Hidangan yang tersusundari bahan makanan bergizi
4.      Mengunakan anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan membeli dan memilih makanan yang segar dan bergizi
5.      Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kool, kubis dan lain-lain
6.      Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan laiin-lain.
Menu makanan untuk ibu hamil
Pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu makanan selama hamil.

2.3 CONTOH MENU SEHARI PADA IBU HAMIL

BAHAN MAKANAN
PORSI HIDANGAN SEHARI
JENIS HIDANGAN
Nasi
5 + 1 porsi
Makanan pagi : nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50gram), sayur 1 mangkuk
Sayuran
3 mangkuk
Buah
4 potong
Tempe
3 potong
 dan buah 1 potong sedang.
Makan selingan : susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan siang : nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi.
Daging
3 potong
Susu
2 gelas
Minyak
5 sendok teh
Gula
D.   sendok makan
Makan selingan : susu 1 gelas dan buah 1 potong
Makan malam : nasi 2,5 porsi (250 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang.
Makan selingan : susu 1 gelas



2.4 Nutrisi Pada Ibu Hamil

Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil karena berfungsi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan zat makanan harus selalu terpenuhi didalam tubuh ibu hamil karena janin memerlukan gizi untuk perkembangannya.
Menurut Dr. Tina Wardani Wisesa, kehamilan sangatlah memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan perempuan karena dapat mempengaruhi kondisi fisiologis dan kejiwaan. Dijelaskan, dalam masa kini akan terjadi penurunan nafsu makan akibat faktor fisik maupun pisikis sering muncul diawal kehamilan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya ibu makan dalam jumlah kecil tetapi sering.
Makanan yang dimakan hendaknya tidak kekurangan dan juga kelebihan. Namun, yang pasti haruslah banyak mengandung gizi dan cukup mengandung vitamin dan minralyang banyak diperlukan didalam tubuh ibu hamil. Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung sangat cepat dan berat badan ibu pun naik turun denagan cepat. Pada dua bulan terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat cepat, karena pada periode ini bayi memerlukan gizi untuk pengembangan otak dan jaringan syaraf.
Hal yang harus diperhatikan, meskipun nafsu makan meningkat yaitu tetap berpegang pada pola makan dengan gizi seimbang dengan menghindari makanan yang berkalori tinggi. Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena kemungkinan membawa bibit penyakit atau parasit tertentu yangg bisa membahayakan janin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu:
1.        Ibu harus makan teratur tiga kali sehari.
2.        Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri : makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahan minum susu 1 gelas setiap hari.
3.        Menggunakan aneka ragam makanan yang ada.
4.        Memilih berbagai macam bahan makanan yang segar.

Kegunaan makanan pada ibu hamil
1)      Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
2)      Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan untuk sang ibu sendiri
3)      Agar luka-luka persalinan cepat sembuh
4)      Guna untuk mengadakan cadangan untuk masa laktasi.

2.5              Faktor yang mempengaruhi Gizi Ibu Hamil

1.      Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yang dibutuhkan akan lebih banyak
2.      Berat badan
Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur terteentu, merupakan faktor yang dapat menentukan jumlah zat makanan yang harus di cukupi selama hamil.
3.      Suhu lingkungan
Suhu tubuh di pertahankan pada 36,5-37°c yang digunakan untuk metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang di perlukan.
4.          Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat Gizi dalam makanan
Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa mempunyai peranan yang penting. Faktor yang mempengaruhi perencanan dan penyusunan makanan yang sehat dan seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan keluarga dalam membeli makanan serta pengetahuan tentang gizi. Dengan demikain, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari.

5.      Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keeluarga dari pada saat ibu hamil. ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamiannya minimal empat kali selama kehamilan.
6.       Aktivitas
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakain banyak energi yang di butuhkan oleh tubuh.
7.      Status kessehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus diperhatiakn.
8.       Status ekonomi
Status ekonomi maupuun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan makanan

TRIMESTER PERTAMA PADA USIA KEHAMILAN -3 BULAN

a)      Merupakan masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya
b)      Pertumbuhan janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin belum banyak
c)      Kebutuhan gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita dewasa biasa
d)      Diketahui bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalh kurang nafsu makan, mual, pusing, halusinasi, ingin makan yang aneh aneh, mual muntah dan lain-lain
e)      Dalam batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalahh makan berupa makanan yang mudah dicerna dalam porsi sedikit tetapi sering
f)       Bahan makanan yang baik diberikan adalah makanan kering fdan segar seperti roti panggang, biskuit dan sereal serta buah-buahan segar seperti sari buah.

TRIMESTER KEDUA PADA USIA 4-6 BULAN DAN KETIGA PADA USIA 7-9 BULAN

a.            Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa ini
b.            50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh
c.             Nafsu makan meningkat
d.            Pada masa ini penambahan zat gula diperlukan untukk memelihara kesehatan yang baik.

2.6              Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

Dampak yang akan terjadi jika ibu mengalami kekurangan gizi saat hamil bisa menyebabkan seperti :
1.            Anemia gizi besi
Kekurangn zat beesi banyak terdapat di indonesia sehingga ibu hamil di anjurkan agar menkonsumsi tambahan zat besi atau makan yang mengandung zat besi seperti hati ayam dan lain-lain
2.            Kenaikan berat badan yangg rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaiakn berat badan selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan berad badan hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tetapi, bedasarkan perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata penambahan berat badan selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi berat badan janin, kareena ada klanya ibu yaang penambahan berat badannya cukup ternyata berar badan janinnya masih berkurang dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya kurang selama kehamilan tetapi janinnya sesuai.
3.            Ngidam dan mual muntah selama kehamilan (hiperemisis garvidarum)
Hipermisis Garvidarum meruupakan komplikasi dari kehamilan yang menyyebabkan mual dan muntah yang terjadi secara terus menerus sehingga menggangu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan, Ini juga bisa menyeebabkan ibu pingsan dan lemah sehingga memerlukan penangan yang khusus. Namun, biasanya emisis hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum terlalau besar.

2.7              Kebutuhan Gizi pada ibu hamil

1.    Kebutuhan energy
Kebutuhan energi pada ibu hamil tergantung pada BB seblum hamil dan pertambahan BB selama kehamilan, karena adanya peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat terutama pada trimester II dan III. Direkomendasikan penambahan jumlah kalori sebesar 285-300 kalori perhari dibanding saat tidak hamil. berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil.
Pada trimester I energi masih sedikit di butuhkan, pada trimester II energi di butuhkan untuk penambahan darah, perkembangaan uterus, pertumbuhan massa mammae atau payudara, dan penimbunan lemak. Sedangkan pada trumester III energi di butuhkan untuk pertumbuhan janin dan plaseta.

2.    Protein
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani seperti daging, ikan, unggas, telur, kerang yang banyak memiliki nilai biologgi tinggi serta sumber energi nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan. Tambahan protein yang dipelukan selama kehamilan sebanyak12 gr/hari.

3.    Karbonhidrat
Karbonhidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbonhidrat sebagai sumber kalori utama. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbonhidrat juga meningkatkan asupan serat serta untuk menceggah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.

4.    Vitamin dan Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum hamil. ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel.  Tak Cuma itu, tambbahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk mmembantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam patotenat. Vitamin B6 dan vitamin B12 diperlukaan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan vitamin B6 juga berperan penting dalam metabolissme asam amino.
Kebutuhhan vitamin A dan vitamin C juga meningkat selama hamil. begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat  besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan metabolisme energi,disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia, kebutuhan zat besi juga dua kali lipat dibandingkan saat hamil.

 Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan seperti :
1.    Asam folat dan Vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi untuk mencegah anemia megaloblastik serta mengurangi resiko defek tabung neural jika dikonsumsi sebelum dan seelama 6 minggu kehamian.
2.    Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh serta untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.
3.    Vitamin C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah serta kebutuhan yang diperlukan 10 mg/harilebih tinggi dari ibu tidak hamil.
4.    Vitamin A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan, pertumbuhan gigi, dan pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut serta mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan dapat mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala dan otak serta jantung. Kebutuhan yang diperlukan 200 RE/hari lebbih tinggi dari pada ibu tidak hamil.
5.    Vitamin D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi. Banyak terdapat pada kuning telur dan susu.
6.    Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah merah, dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2 mg/hari.
7.    Vitamin K bila kekurangan dapat mengakibatkan gangguan pendarahan pada bayi.
8.    Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan janin yang banyak terdapat pada produk susu, ikan ,kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau dengan jumlah konsumsi yang dianjurkanpada ibu hamil sebanyak 900-1200 mg/hari.
9.    Fosfor berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kennaikan metabolisme kalsium ibu.
10.  Zat besi (Fe) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia.
11.  Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari
12.  Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna dan jika berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.
13.  Yodium dapat mengakibatkan kretinisme,jika kekurangan terjadi kemudian perumbuhan anak akan terhambat dan dibutuhkan sebanyak 25 ug/hari.
14.  Natrium memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan pada ibu hamil. natrium pada ibbu hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu hamil cenderung menderita edema.

Kebutuhan makanan ibu hamil perhari

Jenis makanan
Jumlah yang dibutuhkan
Jenis zat gizi
Sumber zat tenaga (karbonhidrat)
10 porsi nasi/pengganti
G.   Sendok makangula
4  sendok makan minyak goreng
karbonhidrat
Sumber zat pembangun dan mineral
7 porsi terdiri dari
2 potong ikan/daging @50gr
H.   potong tempe/tahu, @50-70 gr
1 porsi kacang hijau/merah
Protein dan vitamin
Sumber zat pengatur
7 porsi terdiri dari :
I.      porsi sayuran berwarna @ 100 gr
3 porsi buah-buhan @ 100 grm
Vitamin dan mineral
Suhu
2-3 gelas
Karbonhidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral

http://medicastore.com/images/piramida%20makanan.jpg
2.8          Tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil

1.                  Berat badan normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
2.                  Postur tegak, tungkai dan lengan lurus
3.                  Pencernaan nafsu makan baik
4.                  Jantung detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan usia
5.                  Otot kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit
6.                  Syaraf perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal serta mental stabil
7.                  Vitalitas umum, ketahanan baik, energik, cukup tidur dan penuh semangat
8.                  Tungkai kaki  tidak bengkak, normal.
9.                  Keadaan umum Responsive dan gesit
10.              Rambut menkilat, kuat, tidak mudah rontook, kulit kepala normal
11.              Kulit liciin, lembab dan seegar
12.              Muka dan leher warna sama, licin, tampak sehat, segar
13.              Bibir licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak
14.              Mulut tidak ada luka, selaput merah
15.              Ggusi merah normal, tidak ada pendarahan
16.              Lidah merah norrmal. Licin tidak ada luka
17.              Gigi tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada pendarahan, lurus dagu normall
18.              Mata bersinar, bersih, konjungttiva tidak pucat, tidak ada pendarahan
19.              Kelenjar tidak ada pendarahan dan pembesaran
20.              Kuku keras dan kemerahan

2.9 Status Gizi Bagi Ibu Hamil

Status gizi pada ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini di karenakan berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan bayi yang normal juga.
Kekurangan asupan pada trimester 1 dapat menyebabkan Hiperemisis garvidarum, kelahiran prematur, kematian janin, kegugurandan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan pada trismeter II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan
Janin terganggu, berat badan bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat terjadi gangguan kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post partum.

Penambahan berat badan status gizi ibu sebelum hamil

Katagori berat (BMI)
Total kenaikan BB (kg)
Penambahan berat
TM 1 (kg)
TM 11 (kg)
Normal (BMI 19,8-26)
12,5-3
2,3
0,49
Kurus (BMI  <19,8)
11,5-16
1,6
0,44
Lebih
7-11,6
0,9
0,3
Obesitas(BMI >19,8)
6
-
-
http://aleyzious.files.wordpress.com/2010/06/poster-tanda-bahaya-kehamilan.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBAZvuzb74es_25W_zObZWz8XteYABwjY046LJJCxmPoHqXIoOpaWC2L96lwlP-iGJkZoUHQ3OcFkTTFpeFMc3IDYc7hT2Cu5BQ97p7fq_VFii3xJigcDTAtkZBPIw0Z-hJQvOZdarhJLh/s1600/Picture1.jpg
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya
Macam-macam tanda bahaya kehamilan:
1.    Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat
2.    Masalah pengelihatan
Perubahan pengelihatan mendadak (kabur)
3.    Bengkak pada muka dan tangan
Muncul pada wajah dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain
4.    Nyeri pada perut yang hebat
Nyeri perut yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetapkan dan tidak hilang setelah istirahat.
5.    Gerakan janin berkurang
Gerakan janin sudah dirasakan oleh ibu pada kehamilan 10 minggu. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
6.    Pendarahan pervaginam
Tidak boleh ada pendarahan dari vagina dalam kehamilan

Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami pendarahan yang sedikit atau spooting disekitar waktu pertama terlambat haid. Pendarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai nyeri.
Gejala 6 tanda bahaya :
  1. Sakit kepala yang hebat
Ibu akan menemukan bahwa pengelihatannya menjadi kabur atau berbayang
  1. Masalah pengelihatan
Perubahan visual misalnya pandangan kabur atau berbayang dan ibu akan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan suatu tanda pre eklamsia.
  1. Bengkak pada muka dan tangan
Merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre eklamsia
  1. Gerakan janin berkurang
Ibu merasa tidak ada gerakan janin dan detak jantung janin tidak ada
  1. Pendarahan pervaginam
Merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan nyeri
  1. Nyeri perut yang terus-menerus yang tidak hilang dengan istirahat tapi tak ada pengeluaran dari vagina


Tidak ada komentar:

Posting Komentar